Mari kita pahami prinsip dasar TRIAC. TRIAC pada dasarnya adalah thyristor dua arah, yang dikembangkan berdasarkan thyristor biasa dan memiliki tiga elektroda: elektroda utama T1, elektroda utama T2, dan gerbang G. Prinsip kerjanya didasarkan pada karakteristik sambungan PN bahan semikonduktor. Dengan mengontrol tegangan gerbang, konduksi dua arah dan pemutusan arus antara elektroda utama dapat dicapai. Karakteristik ini memungkinkan TRIAC untuk menggantikan dua thyristor paralel dengan polaritas terbalik, dan dapat mengontrol daya AC hanya dengan satu rangkaian pemicu, menjadikannya perangkat pengalih AC yang ideal saat ini.
Teknologi peredupan fasa mengontrol daya rata-rata beban dengan mengubah sudut fasa arus bolak-balik, sehingga mencapai penyesuaian kecerahan cahaya. Pada sistem peredupan, dengan mengubah sudut fasa AC, peredup dapat mengurangi energi listrik yang diperoleh pada beban di setiap siklus AC, sehingga mewujudkan penyesuaian kecerahan cahaya. Metode peredupan ini memiliki karakteristik penyesuaian yang halus, terus menerus, dan tanpa langkah, serta banyak digunakan dalam pengendalian pencahayaan di tempat-tempat seperti rumah, kantor, dan pusat perbelanjaan.
Selanjutnya kita akan menganalisis penerapan TRIAC pada peredupan fasa. Dalam aplikasi praktis, peredup TRIAC (peredup kontrol fase maju) adalah metode penerapan peredupan fase yang umum. Prinsip kerjanya adalah menghubungkan R1, R2, dan C1 secara bersamaan dalam rangkaian RC. Dengan mengontrol laju kenaikan tegangan C1, ia menyentuh tegangan titik pemicu dioda AC (Diac), sehingga mencapai kontrol pemicu TRIAC. Ketika resistansi potensiometer lebih tinggi, waktu tunda pengaktifan lebih lama, dan rata-rata pasokan daya yang diterima oleh beban berkurang, yang mengakibatkan penurunan kecerahan cahaya. Oleh karena itu, dengan mengatur posisi potensiometer, penyesuaian kecerahan cahaya secara terus menerus dapat dicapai.
Namun, meskipun TRIAC berperan penting dalam peredupan fase, keduanya tidak persis sama. Pertama, menurut definisi, TRIAC adalah perangkat elektronik daya, sedangkan peredupan fasa adalah teknologi kontrol pencahayaan. Kedua, dalam hal cakupan aplikasi, TRIAC tidak hanya dapat digunakan untuk peredupan fasa, tetapi juga untuk situasi lain yang memerlukan kontrol AC, seperti kontrol motor, kontrol pemanas, dll. Peredupan fase terutama digunakan dalam sistem pencahayaan untuk memenuhi pencahayaan Kebutuhan berbagai kesempatan dengan menyesuaikan kecerahan cahaya.
Selain itu, dari sudut pandang prinsip kerja, konduksi dan pemutusan TRIAC dicapai dengan mengontrol tegangan gerbang, sedangkan peredupan fasa menyesuaikan daya rata-rata beban dengan mengubah sudut fasa arus bolak-balik. Oleh karena itu, meskipun TRIAC merupakan salah satu komponen kunci untuk mencapai fungsi peredupan dalam sistem peredupan fasa, masih terdapat perbedaan prinsip di antara keduanya.
TRIAC dan peredupan fase masing-masing memainkan peran penting dalam bidang elektronika daya dan kontrol pencahayaan. Meskipun terdapat kesamaan dalam beberapa aspek di antara keduanya, namun terdapat perbedaan yang signifikan pada definisi, ruang lingkup penerapan, dan prinsip kerjanya. Dalam penerapan praktis, kita perlu memilih perangkat dan teknologi yang sesuai berdasarkan kebutuhan spesifik untuk mencapai efek pengendalian terbaik.